blogger adsanse

Kamis, 29 Desember 2011

SISTEM SIRKULASI DARAH

REFLEKSI DIRI AHYAR 342009261 Pertemuan ke 11 Tanggal : 15 Desember 2011 Pada pertemuan ini membahas tentang system peredaran darah yang dibahas oleh kelompok 9, pada pertemuan ini saya dating terlambat karena ada kuliah aika 5, sebelumnya saya izin sama bapak saleh rusbandi. Setelah saya diperbolehkan masuk lalu mendengarkan penjelasan dan pertanyaan yang diajukan teman-teman kelas f, yang terkesan dari pertemuan ini adalah cara pemakalah menyampaikan nya karena 1 jawaban dijawab sama-sama. Tetapi masih belum begitu mengerti karena ada pembanding dengan materi yang perna saya dapat dengan materi yang disampaikan. Refleksi ini berisi kan materi : SISTEM SIRKULASI DARAH Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem sirkulasi adalah system transpor yang mengsuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan dan O2 ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperature tubuh dan mendistrikbusikan hormone-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel. Organ-organ dalam sistem peredaran darah adalah : 1. Jantung 2. Pembuluh Darah 3. Darah Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem sirkulasi terdiri dari organ sistem peredaran darah. 1. Jantung Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar : a. lamina panistalis di sebelah luar b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole. Gambar letak jantung manusia pada rongga dada (thorakalis) Letak jantung manusia berada pada rongga dada (thorax) sebelah atas dan cenderung sedikit condong ke arah kiri. Letak jantung yang demikian ini menyebabkan paru-paru kiri manusia memiliki volume lebih kecil dibandingkan dengan volume paru-paru sebelah kanan.Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah. 2. Pembuluh Darah Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus) Perbedaan Arteri Vena Dinding lebih tebal, mempunyai 3 lapisan yaitu - lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium - lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastic - lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis Lebih tipis, mempunyai 3 lapisan yaitu : - lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium - lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastic - lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis Pembuluh Nadi • Tempat Agak ke dalam • Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis • Aliran darah Berasal dari jantung • Denyut terasa • Katup Hanya disatu tempat dekat jantung • Bila ada luka Darah memancar keluar Pembuluh Vena 1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastic 2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) 3. Aliran darah Menuju jantung 4. Denyut tidak terasa 5. Katup Disepanjang pembuluh 6. Bila ada luka Darah Tidak memancar 3. Darah Tersusun atas dua komponen utama yaitu : 1. Plasma darah (cairan darah) • Komponen terbesarnya adalah air (90%) • Di dalam plasma darah terlarut berbagai zat makanan (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin), hormon dan zat sisa metabolisme (CO2, amoniak, urea). 3. Bagian Darah yang Padat 1. Eritrosit - Merupakan sel darah merah berbentuk pipih, cekung di bagian tengah dan tidak memiliki inti - Setiap 1 mm3 darah mengandung + 5 juta sel darah merah. - Dibentuk oleh sumsum tulang belakang. - Warna merah pada eritrosit disebabkan adanya hemoglobin (Hb). - Hb adalah senyawa protein yang mengandung besi. - Eritrosit berumur 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit dirombak oleh hati dan limpa menjadi zat warna empedu. Zat besi yang dibebaskan Hb digunakan untuk membentuk eritrosit baru. 2. Leukosit - Memiliki inti sel dan tidak mengandung pigmen. - Berukuran lebih besar dari eritrosit. - Setiap 1 mm3 darah mengandung 6.000 – 9.000 leukosit. - Dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening - Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk zat antibody - Leukosit dibedakan menjadi neutrofil, lymphosit, monosit, eosinofil, dan basofil. 3. Trombosit (keping darah) - Memiliki bentuk teratur dan tidak berinti. - Setiap 1 mm3 darah mengandung 200.000 trombosit. - Berfungsi dalam proses pembekuan darah - Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase - Pada saat luka trombokinase keluar dan mengubah protombin menjadi thrombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin sehingga luka akan tertutup dan darah tidak mengalir terus menerus Penggolongan Darah • Ditemukan oleh Karl Landsteiner (1868 -1874). • Dikenal dengan sistem ABO. • Penggolongan didasarkan ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin. Penggolongan darah dibedakan menjadi : 1. Golongan darah A adalah memiliki aglutinogen Alpha dan aglutinin anti Betha 2. Golongan darah B adalah memiliki aglutinogen Betha dan aglutinin anti Alpha 3. Golongan darah AB adalah memiliki aglutinogen Alpha dan Betha, tidak memiliki agglutinin 4. Golongan darah O adalah tidak mempunyai aglutinogen, mempunyai aglutinin anti Alpha dan Betha. Golongan darah O disebut donor universal (bisa mendonorkan darah kepada golongan darah apa saja) Golongan darah AB disebut resipien universal (bisa menerima darah dari golongan darah apa saja) Penggolongan Darah sistem Rhesus Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh/faktor rhesus) Terbagi menjadi : Rh + à memiliki faktor Rh Rh - à tidak memiliki faktor Rh Fungsi Darah 1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih 6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Sistem Peredaran darah tertutup Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat JENIS SIRKULASI DARAH 1. Sistem Sirkulasi Darah Kecil Bilik jantung kanan darah  paru-paru melalui klep pulmonic (mengambil O2 dan melepaskan CO2)  serambi kiri. Fungsi Peredaran darah kecil  membersihkan darah yang setelah beredar ke seluruh tubuh memasuki serambi jantung kanan dengan kadar oksigen yang rendah antara 60-70 % dan kadar CO2 yang tinggi antara 40-45 %. 2. Sistem Sirkulasi Darah Besar Darah kaya oksigen dari serambi kiri  bilik kiri melalui klep mitral  dipompakan ke seluruh tubuh (membawa oksigen serta bahan makanan yang diperlukan sel dari tubuh) 3. Sistem Sirkulasi Darah Koroner Khusus untuk mensuplai darah ke otot jantung, yaitu melalui pembuluh koroner dan kembali melalui pembuluh balik yang kemudian menyatu serta bermuara langsung ke dalam bilik kanan. Melalui sistem peredaran darah koroner ini, otot jantung mendapatkan oksigen, nutrisi, serta zat-zat lain agar dapat menggerakkan jantung sesuai dengan fungsinya. Getah Bening Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe) SISTEM SIRKULASI DALAM JANIN Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut: - Darah yang kaya dengan nutrisi dan 02 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin. - Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale. - Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan. - Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin. - Cahang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria umbikalis. - Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Bothalli. - Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis. - Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan 02 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. - Sisa metaholisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu. Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehingga 02, diambil melalui perantaraan plasenta. Oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: • Foramen ovale antara kedua atrium. • Duktus arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta. • Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena kava inferior. Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis. Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, di mana plasenta memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan: • Berkembangnya paru-paru janin. Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan 02 dari udara. Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. Tekanan di dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovate. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kid melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat. • Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat. Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi. • Membuat adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan 02 melalui paru-paru. Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap 02 dan melepaskan CO2 melalui pernapasan. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah 1. Anemia Anemia biasanya lebih dikenal sebagai penyakit karena kurang darah. Kurang darah terjadi karena kandungan hemoglobin dalam sel darah merah rendah atau sedikit. Hal ini disebabkan karena makanan yang kurang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung zat besi yang tinggi misalnya hati, daging, dan sayuran hijau. 2. Thalasemia Thalasemia merupakan penyakit anemia yang diturunkan dan penyakit ini sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Penderita thalasemia berat membutuhkan transfusi darah setiap bulan. secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%. 3. Hemofilia Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku jika terjadi luka. Biasanya penyakit dikarenakan adanya turunan (genetis). Kelainan ini tidak dapat diobati namun dapat dicegah dengan cara menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus. 4. Leukimia Leukimia biasanya dikenal juga sebagai kanker darah yang merupakan penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa gejala leukimia adalah demam, kedinginan, gejala seperti flu, badan lemah, sakit kepala, sering mengalami infeksi, berat badan turun drastis, berkeringat pada malam hari, nyeri tulang atau sendi. Belum ada yang dapat memastikan apa penyebab leukimia namun diduga penyebab leukimia adalah radiasi tinggi dan keadaan genetika seseorang. Pengobatan leukimia bisa dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang. Untuk menghindari leukimia kita harus mencegah dan menghindari bahan-bahan kimia karsinogen. 5. Hipertensi Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Tekanan darah dapat dikatakan tinggi jika tekanan sistolik antara 140 - 200 mmH dan tekanan diastolik 90 - 110 mmHg atau bahkan lebih. Gejala yang ditimbulkan penyakit hipertensi adalah sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan namun dapat dikontrol dengan cara pola hidup sehat dan obat-obatan serta dengan olahraga secara teratur. 6. Koronariasis Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk pada jantung. Nadi tajuk menjadi kecil jika tersumbat sehingga jantung dapat terganggu atau berhenti berdenyut. Penderita akan merasakan rasa sakit pada bagian dada. Peyakit ini disebabkan oleh terbentuknua gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri. Pengobatan dilakukan dengan operasi. Koronariasis 7. Varises Varises merupakan pelebaran pembuluh balik atau vena. Penyakit ini biasanya terjadi pada kaki terutama di bagian betis. Varises merupakan penyakit biasa dan tidak berbahaya. Biasanya varises disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu diobati namun jika sudah parah bisa dilakukan operasi. 8. Angina Angina disebabkan karena kurangnya pemasukkan darah dan oksigen ke jantung.Orang akan menderita karena itu dan bisa mengalami nyeri dada. 9. Aneurisma aorta Aneurisma aorta terjadi ketika ada sesuatu yang salah dalam dinding aorta. Biasanya ada yang menonjol. Hal ini dapat disebabkan karena tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan obesitas. 10. Arrhythmia Arrhythmia adalah kondisi dimana irama jantung berdenyut tidak normal 11. Aterosklerosis Kadang-kadang, lemak, kalsium dan kolesterol akan diendapkan pada dinding-dinding arteri. Hal ini menyebabkan penebalan dinding dan mungkin akan begitu tebal dan itu mungkin akan benar-benar menghentikani sirkulasi darah. Hal ini disebut aterosklerosis. Cara Memelihara Kesehatan Alat Peredaran Darah : 1. Olah raga dan istirahat yang teratur. 2. Hindari makanan berlemak tinggi. 3. Hindari minuman berakohol. 4. Tidak merokok. SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN 1. Sistem Sirkulasi pada Annelida  Sistem peredaran darah tertutup 2. Sistem Sirkulasi pada Ampibi  Peredaran darah tertutup dan ganda • Peredaran darah katak: seluruh tubuh → serambi kanan → bilik → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → serambi kiri → bilik → aorta → seluruh tubuh. 3. Sistem Sirkulasi pada Burung  Peredaran darah tetutup dan ganda 4. Planaria Sistem Peredaran darah Tertutup Cacing tanah mempunyai lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung 5. Reptilia Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang mengandung CO2 dan sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk ke ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang. 6. Serangga  sistem peredaran darah terbuka • Pada belalang mempunyai jantung pembuluh. 7. Ikan  peredaran darah tertutup dan tunggal • Peredaran darah ikan: seluruh tubuh → sinus venosus → serambi → bilik → conus arteriosus → aorta ventral → insang → aorta dorsal → seluruh tubuh. 8. Pisces  Sistem peredaran darah tunggal Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung • Peredaran darahnya terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. 9. Burung (Aves) dan Mamalia Jantung burung dan mamalia sama. Mempunyai 4 ruangan, yaitu dua serambi kanan dan kiri, serta dua bilik kanan dan kiri. Antar serambi dan antar bilik telah dipisahkan oleh sekat yang sempurna. Gbr. Jantung Aves dan Mamalia Perbandingan Peredaran darah antar anggota Vertebrata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar