blogger adsanse

Sabtu, 31 Desember 2011

FLORA NORMALl

MIKRO FLORA NORMAL Setelah kita mengetahui beberapa laboratorium kesehatan, maka pada artikel kesehatan kali ini akan memaparkan secara ringkas tentang mikro flora normal yang terdapat pada tubuh kita. Referensinya dapat dilihat di Mikrobiologi Kedokteran buku 1 karangan Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s ataupun pada buku tentang mikrobiologi lainnya karena secara umum sama. Mikro flora normal itu sendiri merujuk kepada sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir (mukosa) pada manusia normal dan sehat. Mikro flora normal pada kulit ini dapat di bagi menjadi : 1. Flora Tetap (Resident Flora) 2. Flora Sementara (Transient Flora) PERAN FLORA TETAP Mikroorganisme ini bersifat komensal dimana pertumbuhan pada bagian-bagian tubuh tertentu bergantung kepada factor fisiologis seperti suhu, kelembaban dan ada tidaknya nutrisi tertentu serta beberapa zat penghambat. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap di selaput lender dan kulit dapat mencegah kolonisasi oleh bakteri pathogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bekteri. Flora normal ini dapat menimbulkan penyakit pada manusia yaitu pada kondisi tertentu. Contohnya, streptococcus dari kelompok viridians merupakan kelompok organnisme yang biasa menghi=uni saluran nafas atas. Apabila masuk ke aliran darah dalam jumlah banyak, maka mereka akan hidup di katup jantung yang rusak atau katup prostetik dan menimbulkan endokarditis infektif. Namun demikian flora normal ini tidak berbahayajika tidak berada pada lokasi asing dalam jumlah banyak dan adanya factor-factor predisposisi dan dapat pula bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. FLORA NORMAL PADA KULIT Mikroorganisme utama pada kulit adalah difteroid aerobic dan anaerobic (misalnya corynebacterium, propionibacterium), stafilokokkus aerobic dan anaerobic non hemolitikus (Staphylococcus epidermidis, kadang-kadang S. aureus dan golongan peptostreptococcus), basil gram postif aerobic, bakteri pembentuk spora yang banyak terdapat di udara, air, tanah; streptococcus alfa hemoliticus (S. viridians) dan enterococcus; dan basil coliform gram negative serta acitenobacter. Jamur dan ragi sering terdapat pada lipatan-lipatan kulit; micro bacteria tahan asam nonpatogen terdapat pada daerah-daerah yang kaya sekresilemak/sebum (genital, telingan bagian luar). Factor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit adalah pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea danadanya lisozim. Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin bias berkurang dengan jalan menggosok-gosoknya dengan sabun yang mengandung heksaklorofen atau desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringat. FLORA NORMAL PADA MULUT DAN SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS Pada hidung terdapat flora normal utama yaitu dari Corinebacteria, stafilococcus (S. epidermidids, S. aureus) dan streptococcus. Saat lahir, selaput lendir(mukosa) pada mulut dan faring akan terkontaminasi oleh flora. Kemudian setelah 4 – 12 jam setelah lahir flora seperti Streptococcus viridians menjadi flora tetap yang utama sepanjang hidup. Ketika gigi mulai tumbuh, akan muncul spirochaeta anaerob, spesies prevotella (terutama P. melaninogenica), spesies fusobakterium, spesies rothia dan spesies capnocytophaga muncul secara bersamaan dengan vibrio anaerob dan lactobasili. Spesies Actinomyces secara normal terdapat pada jaringan tonsil dan pada gingival orang dewasa, begitu pula dengan beberapa protozoa. Begitu pula dengan ragi (spesies Candida) terdapat pada mulut. Faring dan Trakhea Pada daerah ini juga terdapat flora normal yang sama. Organism normal pada saluran nafas bagian atas, teruatama pada faring adalah streptococcus non hemoliticus dan alfa hemoliticus serta Neisseria. FLORA NORMAL PADA SALURAN PENCERNAAN Saat lahir, kondisi usus steril namun organism akan segera masuk bersamaan dengan makanan yang dimakan oleh bayi. Saat menyusui, usus akan mengandung flora seperti Strptocokokki asam laktat dan lactobacilli dalam jumlah besar. Organisme aerob dan anaerob, gram positif, non motil ini menghasilkan asam dari karbohidrat dan tahan pada pH 5,0. Pada orang dewasa, esophagus terdiri atas mikroorganisme yang masuk bersama dengan saliva dan makanan. pH asam lambung yang di hasilkan akan melindungi terhadap infeksi bakteri pathogen usus seperti cholera. Pada duodenum terdapat 105 – 108 bakteri/gram. Pada usus halus bagian atas, lactobacillus dan enterococcus mendominasi dan pada usus halus bagian bawah yang mendominasi adalah flora tinja. Pada kolon sigmoid dan dan rectum, terdapat sekitar 1011bakteri/gram isi kolon. FLORA NORMAL PADA URETRA Uretra anterior baik itu pada wanita ataupun pria mengandung sedikit mikroorganisme yang berjenis sama seperti pada kulit dan perineum. Mikroorganisme ini terdapat dalam air kemih normal dengan jumlah 102 – 104/ ml. FLORA NORMAL PADA VAGINA Saat lahir, lactobacil aerob muncul dalam vagina dan menetap selama pH tetap asam. Apabila pH ini menjadi netral akan terdapat flora campuran yaitu coccus dan bacil. Saat Pubertas, lactobacil aerob dan anaerob ditemukan kembali dalam jumlah yang besar dan akan mempertahankan keasaman pH melalui pembentukan asam dari karbohidrat khususnya glikogen. Keuntungan pembentukan asam ini yaitu untuk mencegah bakteri yang bersifat pathogen dalam vagina. Setelah Monopause, lactobacil akan berkurang jumlahnnya dan flora campuran coccus dan bacil akan muncul kembali. FLORA NORMAL PADA MATA (konjungtiva) Mikroorganisme yang terdapat pada mata yang paling utama adalah difteroid(Corynebacterium xerosis), S. epidermidis dan streptococcus non hemolitik. Flora normal ini dikendalikan oleh lisozim yang terdapat pada air mata. http://netsains.com/2008/02/mikroba-tak-kasat-mata-namun-berguna-bagi-manusia/

Kamis, 29 Desember 2011

BAB I DEPRESI

BAB I DEPRESI 1.1.Pengertian Depresi Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresiseseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresiadalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa,hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi adalah suatu gangguan jiwa yang dapat diakibatkan oleh berbagai ragam sebab. Depresi itu sendiri pun tidaklah terdiri dari satu macam tipe saja. Meskipun demikian, depresi dapatlah merupakan satu atau kombinasi dari ketiga hal di bawah ini: a. Sebagai gejala dari sesuatu, misalnya sebagai akibat sampingan dari influenza atau penyakit serius yang lain. b. Sebagai reaksi terhadap keadaan atau kejadian-kejadian dalam hidup, seperti pemberhentian hubungan kerja ataupun kematian. Dalam kategori ini depresi disebut sebagai depresi reaktif. c. Sebagai penyakit tersendiri yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia hidup dalam diri kita. Depresi tidaklah sama dengan kesedihan, keputus-asaan, atau keremukkan hati. Depresi adalah suatu gejala klinis yang khusus. Kebanyakan depresi adalah normal dalam arti depresi itu berkaitan dengan problema kehidupan. Biasanya kita tidak ditindih oleh depresi-depresi yang tidak meninggalkan akibat yang lama ini. Tetapi adakalanya kita mengalami masa-masa kesedihan yang dalam sampai ke titik di mana kita kehilangan kemampuan untuk mengatasi masalah hidup ini 1 1.2.Pengertian yang Salah Tentang Depresi: 1. Depresi adalah akibat dari dosa. Dosa bukanlah penyebab semata dari depresi, sebagaimana juga tidak semua depresi merupakan akibat dari perbuatan dosa. Kenyataannya dalah banyak orang yang berdosa tetapi tidak mengalami depresi dan banyak orang yang mengalami depresi yang bukan karena perbuatan dosanya. Tetapi adakalanya terjalin hubungan antara penyebab depresi dan dosa. Memisahkan faktor penyebab depresi dan dosa. Memisahkan faktor penyebab dari keadaan depresi itu sendiri sangatlah penting: a. Jikalau penyebabnya adalah rasa kehilangan yang wajar, unsur rasa bersalah dapat dan sepatutnyalah dihilangkan dari depresi itu. b. Jikalau penyebab depresi itu berkaitan dengan dosa, cara pendekatan konseling yang bersifat rohani haruslah ditujukan kepada penyebabnya itu sendiri, dan bukan depresi itu belaka. c. Sangatlah bermanfaat untuk memisahkan rasa sakit (depresi) dari penyakit itu sendiri (penyebab depresi). d. Memisahkan penyebab depresi dari depresi itu sendiri akan mempercepat proses penyembuhan, aitu dengan cara memperjelas baik bagi konselor maupun konsele, sifat dasar yang sesungguhnya dari depresi itu. 1. Depresi disebabkan oleh kurangnya iman dalam Tuhan. Pengertian ini berdalih, jika engkau kuat dalam iman dan sangatlah rohani, maka engkau tidaklah akan mengalami depresi atau engkau akan dapat dengan cepat mengalahkan depresi ini. Adakalanya kita dapat menelusuri penyebab dari depresi itu adalah bersumber pada kegagalan kita menerima kondisi-kondisi Tuhan bagi hidup kita. Mungkin juga diakibatkan oleh ketidakmampuan kita menyesuaikan diri dengan dan dalam keadaan dimana Tuhan telah tempatkan kita. Tetapi perlulah diingat bahwa seringkali depresi itu tidaklah berkaitan dengan persoalan iman semata. 2 2. Depresi merupakan sikap Tuhan yang berbalik menentang engkau. Bukan Depresi bukanlah disebabkan oleh karena Tuhan berbalik menentang engkau, engkaulah yang berbalik menentang Tuhan. 3. Menyembuhkan dengan cepat. Penyembuhan dari depresi merupakan suatu hal rohani. Kenyataannya adalah Tuhan tidak pernah bermaksud menyembuhkan semua sakit-penyakit dan semua penderitaan. Jawaban atas pertanyaan, mengapa tidak, adalah rahasia Tuhan sendiri. Depresi mempunyai kecenderungan untuk menambah kepekaan kita akan rasa bersalah dan rasa putus asa. Dengan kata lain, depresi biasanya membuat kita lebih cenderung untuk bertanya. 1.3.Kenapa bisa depresi Sebenarnya penyebab depresi dapat dipandang dari berbagai pendekatan, yaitu medis, psikologis, dan sosiokultural. Dalam tulisan ini akan dibahas penyebab depresi dari pandangan psikologi. Menurut teori psikoanalisis, depresi dapat dialami oleh individu yang mengalami fiksasi pada tahap oral. Individu ini akan mengembangkan dependensi terhadap figur tertentu (awalnya ibu), dan memiliki mekanisme pertahanan berupa introyeksi. Dengan melakukan introyeksi, berarti individu menyerap hampir seluruh nilai, sikap, dan karakteristik dari figur tempatnya bergantung. Ketika orang yang dijadikan tempat bergantung ini tidak ada lagi (pergi atau meninggal dunia), maka individu ini menjadi marah. Kemarahannya sebenarnya ditujukan kepada orang tersebut. Namun dengan dependensi dan introyeksinya, individu tidak dapat mengungkapkan kemarahannya. Rasa marah tersebut malah ditujukan ke dalam diri (introjected hostility), sehingga menghasilkan kebencian terhadap diri yang akhirnya menimbulkan rasa putus asa (Freud, dikutip oleh Davison et al, 2004). Lebih lanjut, teori psikoanalisis menyatakan bahwa seseorang yang mengalami depresi akan menampilkan regresi ego superego. Ketika dihibur, ia akan menyadari bahwa yang dikatakan oleh orang yang menghiburnya itu benar. Sayangnya, ia akan mengalami regresi superego sehingga tidak lama kemudian ia akan kembali mengeluh, merasa bersalah, lelah, tidak berdaya. Kondisi ini juga sering disebut dengan narcissistic supply, yakni bahwa penghiburan dari orang lain telah menyuplai kebutuhan individu yang mengalami depresi untuk mengagumi dirnya, merasa bahwa dirinya benar dan berguna. Sementara itu berdasarkan pandangan humanistik, depresi merupakan hasil kegagalan individu untuk mencapai hidup yang lengkap dan otentik. Kegagalan ini membuat individu merasa bersalah karena gagal membuat suatu pilihan yang tepat, mengambil tanggung jawab, dan mengembangkan potensi-potensinya. Para ahli psikologi perilaku (behavioral) menyatakan bahwa seseorang mengalami depresi karena kurang memperoleh penguat positif (positive reinforcement) dalam hidupnya. Pandangan ini berangkat dari fakta bahwa depresi seringkali muncul sebagai reaksi terhadap peristiwa yang menekan seperti putusnya hubungan, kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau penyakit medis yang serius (Frank et al, 1994). Kondisi keuangan dan perkawinan yang buruk juga ditemukan sebagai salah satu sumber penyebab terjadinya depresi (Kessler, Davis, & Kendler, 1997). Tekanan-tekanan dalam hidup ini menunjukkan kurangnya positive reinforcers dalam kehidupan orang tersebut. Ditambah dengan kurangnya keterampilan sosial, selanjutnya orang-orang tersebut menjadi menarik diri dari lingkungan. Semakin ia menarik diri, maka semakin berkurang penguat positif yang mungkin diperolehnya. Semakin berkurang penguat, maka ia pun semakin menarik diri. Demikian selanjutnya, seperti rantai yang semakin memperkuat depresinya (Lewinshon, dikutip oleh Nolen-Hoeksema, 2001). Tidak diperolehnya penguat positif juga memungkinkan terjadinya learned helplessness. Learned helplessness merupakan suatu kondisi tidak berdaya yang dipelajari (Seligman, dikutip oleh Davidson et al, 2004). Dengan tidak memperoleh penguat positif untuk berbagai hal yang ia lakukan, maka individu belajar bahwa hal-hal yang dilakukannya tidak menghasilkan sesuatu yang positif. Lambat laun, ia pun mengembangkan rasa putus asa dan tidak berdaya. Sementara itu menurut teori kognitif, bukan peristiwa hidup negatif yang dapat membuat seseorang menjadi depresi. Interpretasi individu terhadap peristiwa itulah yang dapat mengarahkan seseorang menjadi depresi (Beck, dikutip oleh Nolen-Hoeksema, 2001). Seseorang yang cenderung menyimpulkan peristiwa negatif itu memang memiliki dampak negatif yang parah akan lebih rentan untuk depresi. Hal ini terbukti dengan tidak semua orang yang mengalami peristiwa hidup menekan akan mengalami depresi. Malah banyak di antaranya yang justru bangkit dan membuat hidupnya menjadi lebih baik (Davison et al, 2004). Secara lebih khusus, Beck menyebut persepsi negatif tersebut sebagai negative cognitive triad. Menurutnya, orang menjadi depresi karena memiliki pandangan negatif terhadap tiga hal, yakni dirinya sendiri, lingkungan, dan masa yang akan datang. Orang-orang ini menurut Beck mengembangkan distorsi dalam cara berpikirnya. Salah satunya melakukan pemikiran semua atau tidak sama sekali. Misalkan jika tidak mendapatkan nilai A dalam satu ujian, ia akan menganggap dirinya sebagai mahasiswa yang gagal. Biasanya hal ini terkait dengan distorsi lain, yaitu musturbation, yaitu menuntut dirinya terlalu banyak dengan kata ‘harus’ (must). Misalnya ia harus menjadi siswa teladan sehingga dengan memperoleh satu nilai buruk, ia merasa telah hancur. Teori learned helplessness juga dapat dijelaskan berdasarkan teori kognitif, yang kemudian dinamakan reformulated learned helplessness theory (Peterson & Seligman, dikutip oleh Davison et al. 2004). Teori ini menekankan penyimpulan yang dilakukan seseorang mengenai penyebab suatu peristiwa (causal attribution). Individu dapat mengalami learned helpnessness yang berkepanjangan dan turunnya harga diri (self-esteem) jika melakukan penyimpulan kepada faktor internal yang bersifat stabil dan global. Internal berarti individu menyimpulkan suatu peristiwa negatif sebagai akibat kesalahan dalam dirinya. Stabil menunjukkan bahwa faktor kesalahan dalam dirinya relatif stabil sehingga dapat terjadi lagi di masa yang akan datang. Global berarti individu menganggap kesalahan tersebut dapat mempengaruhi area kehidupannya yang lain. Penyimpulan kesalahan yang bersifat internal, stabil, dan global disebut dengan pessimistic attributional style. Hasil penelitian Alloy, Abramson, dan Francis (1999) menunjukkan gaya penyimpulan semacam ini dapat memprediksikan terjadinya depresi berat dan kekambuhan gangguan tersebut. Sebanyak 17% individu yang pesimis akan menderita depresi dibandingkan 1% individu optimis. Dua puluh tujuh persen individu pesimis yang mengalami depresi akan cenderung kambuh lagi. BAB II FAKTOR DAN GEJALA DEPRESI 1.1.Penyebab Depresi Penyebab suatu kondisi depresi meliputi: • Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin • Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial • Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu. 1. Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis). 2. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain) 3. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan) 4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari 6 5. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat) 6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari 7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari 8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain) 9. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis). 10. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain) 11. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan) 12. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari 13. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat) 14. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari 15. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari 16. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain) 17. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri 7 Gejala-gejala tersebut juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang cukup besar dan signifikan sehingga menyebabkan gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting dalam kehidupan seseorang. Cara menanggulangi depresi berbeda-beda sesuai dengan keadaan pasien, namun biasanya merupakan gabungan dari farmakoterapi dan psikoterapi atau konseling. Dukungan dari orang-orang terdekat serta dukungan spiritual juga sangat membantu dalam penyembuhan. Hasil penelitian WHO di 14 negara menunjukkan wanita 2 kali lebih mudah terserang depresi. Untuk mencegahnya, tentu kita perlu mengetahui penyebab utama depresi. Pertama, depresi disebabkan masalah biologis seperti gangguan hormonal dan perubahan sistem neurokimia di otak. Kedua, depresi yang disebabkan gangguan psikologi, seperti tekanan dari dalam diri sendiri menyangkut diri kita, misalnya tekanan saat menghadapi situasi yang tidak kita inginkan. Ketiga, depresi karena gangguan sosial, seperti ditinggal istri atau suami, ditinggal pacar atau dijauhi teman. Gejala-gejala utama yang timbul saat seseorang terkena depresi yakni suasana perasaan murung, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi dan menurunnya aktivitas. Selain itu timbul gejala-gejala lain seperti konsentrasi dan perhatian berkurang, kepercayaan diri menurun, tidur terganggu dan nafsu makan berkurang.Paling parah penderita depresi dapat membahayakan diri dengan melakukan bunuh diri.seseorang baru bisa didiagnosis menderita depresi jika dua dari beberapa gejala yang disebutkan telah berlangsung selama 2 minggu atau lebih serta menimbulkan hambatan sosialisasi, seperti sering menyendiri, dan menjauh dari pergaulan. 8 Untungnya, gangguan depresi dapat dipulihkan asalkan penderita mendapat terapi yang benar dengan menggabungkan terapi psikososial dan pemberian obat antidepresan. Terapi antidepresi membutuhkan waktu antara 6 bulan hingga 2 tahun bahkan lebih.. 1.2.Faktor yang Mempengaruhi Depresi Kesedihan pada masa dini, yang disebabkan oleh misalnya kurangnya kasih sayang. Kesedihan-kesedihan yang dialami pada masa kanak-kanak (pada waktu kemampuan anak tersebut untuk mengatasi masalah sangatlah terbatas), secara psikologis dapat memberi kecenderungan kepada seorang untuk lebih mudah terkena depresi. 1. Kehilangan pada masa dini yang membuat seorang lebih sensitif terhadap kehilangan yang biasa. Kehilangan yang kecil dapat menciptakan depresi yang lebih besar dari yang seharusnya. 2. Kecemasan pada masa dini yang ditimbulkan oleh keadaan-keadaan yang mengancam keberadaan dirinya, seperti kelahiran adik, perceraian orang tua. Menurut Diagnostic and Statistical Manual IV - Text Revision (DSM IV-TR) (American Psychiatric Association, 2000), seseorang menderita gangguan depresi jika: A. Lima (atau lebih) gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang; sekurangnya salah satu gejala harus (1) emosi depresi atau (2) kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu. 1.3.Gejala-gejala Depresi: 1. Perasaan: sedih, tidak bahagia, tangisan (tidak pada semua depresi). 2. Pikiran: negatif, pesimistik terhadap maa depan, pikiran bersalah, mengecilkan diri, kehilangan minat/perhatian, kehilangan motivasi/keinginan, turunnya ketepatgunaan (efficiency) dan kemampuan berkonsentrasi, pikiran mau membunuh diri cukup umum dalam kasus depresi yang parah. 3. Perilaku: energi hilang, lambat, adakala tidak dapat diam, penampilan tidak terpelihara. 9 4. Jasmani: kehilangan nafsu makan dan nafsu seks, berat tubuh berkurang, kesukaran buang air besar, tidak dapat atau terlalu banyak tidur. 5. Pikiran: negatif, pesimistik terhadap maa depan, pikiran bersalah, mengecilkan diri, kehilangan minat/perhatian, kehilangan motivasi/keinginan, turunnya ketepatgunaan (efficiency) dan kemampuan berkonsentrasi, pikiran mau membunuh diri cukup umum dalam kasus depresi yang parah. 6. Perilaku: energi hilang, lambat, adakala tidak dapat diam, penampilan tidak terpelihara. 7. Jasmani: kehilangan nafsu makan dan nafsu seks, berat tubuh berkurang, kesukaran buang air besar, tidak dapat atau terlalu banyak tidur. 8. Kecemasan: rasa takut, cemas, tegang, tidak yakin, dan tidak dapat mengambil keputusan. 1.4.Depresi Reaktif: Yang paling umum dari macam-macam depresi adalah depresi reaktif, yaitu depresi yang merupakan tanggapan atas sesuatu hal yang terjadi di dalam hidup seorang dan sebab timbulnya bersifat psikis. Satu dari ketrampilan-ketrampilan psikis yang harus kita kuasai dalam hidup adalah berhubungan dengan mengatasi kehilangan. Ketika kita gagal menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan itu, kita akan mengalami depresi, yaitu depresi reaktif ini. Pada hakekatnya pengalaman berdukacita (akibat dari kehilangan tersebut) merupakan depresi reaktif dan pengalaman berdukacita adalah suatu proses membiarkan pergi. Penghayatan dukacita meminta kita untuk mengizinkan diri mempunyai perasaan-perasaan berdukacita. Pada umumnya seorang tidaklah dapat dengan sukses melalu masa berkabungnya (rasa sedih atas kehilangan) tanpa ia membiarkan dirinya merasakan emosi-emosi berdukacita tersebut. Secara teologis, kehilangan ini sendiri bukanlah persoalan utama dalam depresi reaktif. Problema yang sesungguhnya bukanlah terletak pada ketidak-beradaannya objek yang hilang itu tetapi pada pelekatan (berapa lekatnya) seseorang kepada objek tersebut. Dengan kata lain, depresi menjadi berkelanjutan karena kita tidak ingin melepaskan pergi objek yang kita kasihi itu. Membedakan kehilangan dari pelekatan sangatlah penting dalam konseling depresi ini. Satu aspek dari kehidupan yang menyakitkan adalah: kita menjadi terlalu lekat kepada hidup dan kebaikan-kebaikannya. Tetapi bukankah panggilan utama dari Injil adalah untuk melepaskan semua hal yang lekat dengan kita dan agar supaya kita memperoleh keamanan di dalam Juruselamat kita yang abadi. 11 BAB III KONDISI,POPULASI,DAN MODEL DEPRESI SERTA PEDOMAN KONSELING ROHANI UNTUK DEPRESI 1.1.Ada Empat (4) Kondisi di Mana Depresi dapat dikaitkan dengan Dosa Jika penyebab dari depresi itu berdasar dosa, seperti ketika kita berbuat dosa dan mengalami akibat dari dosa itu sendiri. 1. Ketika kita gagal untuk mengambil langkah-langkah yang perlu guna memperoleh kesembuhan, seperti sewaktu kita menolak pengobatan atau sengaja memperpanjang persoalan kita. 2. Ketika depresi merupakan akibat dari perbuatan kita sendiri yang terlalu banyak memberikan kekuasaan atas hidup kita kepada orang lain. Seperti sewaktu kita membiarkan orang lain untuk mengendalikan hidup kita dan menjauhkan kita dari rencana Tuhan yang sesungguhnya. 3. Ketika kita gagal untuk bangkit dari depresi pada waktu yang sewajarnya, yaitu sewaktu kita seolah-oleh menganggap bahwa depresi itu menguntungkan kita, hal ini membuat kita memilih tetap dalam keadaan depresi. 1.2.Populasi yang Berisiko Tinggi Mengalami Depresi: 1. Riset menunjukkan angka depresi yang lebih tinggi di kalangan wanita daripada pria (2:1). Lingkaran menstruasi dan kaitannya dengan faktor-faktor hormonal dan endokrinal menambah risiko depresi. Juga tempat mereka yang lemah di masyarakat memperkuat kecenderungan ini. 2. Angka depresi yang lebih tinggi di kalangan dewasa muda (18-40) dibandingkan dengan dewasa tua. 3. Angka yang lebih tinggi di kalangan yang berstatus berpisah atau bercerai dibandingkan dengan yang belum pernah menikah atau yang sedang berstatus menikah. Angka lebih rendah di kalangan yang menikah dibandingkan dengan yang tidak menikah. 12 4. Angka depresi yang lebih tinggi di kalangan yang berasal dari peringkat ekonomi yang rendah. 5. Faktor lahiriah menjadi prapenentu keadaan mania, tetapi kurang jelas dengan keadaan depresi. 1.3.Model Depresi Menurut Teori Psikoanalisa: a. Depresi merupakan akibat dari kehilangan _obyek_ yang dikasihi pada masa kanak-kanak, baik ini adalah kehilangan yang sungguh-sungguh terjadi atau pun kehilangan yang dibayangkan saja. _Obyek-obyek_ ini adalah orang-orang yang berharga (orang yang penting) dalam hidup anak tersebut, seperti orang tua atau sering kali ibunya. b. Sewaktu seorang merasakan takut bahwa rasa amarah yang timbul sebagai reaksi terhadap rasa ditinggalkan (baik itu merupakan rasa ditinggalkan sebagai akibat kejadian yang nyata atau pun rasa terancam akan ditinggalkan) akan menimbulkan penolakan, maka rasa amarah terhadap obyek yang dikasihi itu diarahkan kepada diri sendiri. Akibatnya, depresilah yang dialami. c. Depresi dapat juga ditimbulkan oleh adanya jarak yang tidak dapat ditoleransi antara keadaan diri yang sebenarnya dan keadaan diri yang diinginkan, yaitu suatu keadaan yang menuju kepada rasa konsep diri yang rendah. 1.4.Pedoman Konseling Rohani untuk Depresi: 1. Yakinkan klien Anda bahwa depresi membuat persoalan rohani kelihatannya lebih buruk. Mereka seharusnya berhenti menghakimi diri mereka hingga Anda dapat menyelidiki persoalannya dengan lebih mendalam. 2. Yakinkan klien Anda bahwa Tuhan tetap memegang kendali. Tuhan mengerti rasa sakit mereka dan Ia juga menolong dalam proses penyembuhan ini. Berdoalah dengan mereka meminta penyembuhan dari Tuhan. 3. Hentikan klien Anda dalam usaha mereka mencari-cari tahu kenapa Tuhan membiarkan mereka mengalami depesi. Jawabannya adalah, kita tidak tahu. Penderitaan adalah suatu misteri, menyalahan atau menebak-nebak Tuhan tidaklah membwa hasil. 4. Doronglah klien Anda untuk menerapkan iman mereka walaupun rasa ragu-ragu amatlah besar. 5. Ciptakan pengharapan, yakinkan klien Anda bahwa mereka akan dapat lepas dari depresi ini cepat atau lambat. Beritahu mereka bahwa Anda akan bersama mereka hingga akhirnya. 6. Acukan klien Anda kepada sumber-sumber rohani. Dorong mereka untuk tetap berdoa walaupun mereka merasakan seolah-olah Tuhan tidak lagi mendengar doa mereka. Anjurkan agar mereka tetap membaca Alkitab meskipun mereka mengalami kesukaran berkonsentrasi. 14 BAB VI MENGHINDARI DEPRESI DAN JALAN KELUARNYA 1.Terapi Penderita depresi perlu melakukan terapi secara tepat. Hal ini untuk menghindari konsekuensi bila tidak mencapai kesembuhan. Konsekuensi yang dimaksud yaitu: kendala psikososial berkepanjangan, memperburuk prognosis, menambah beban pelayanan medis, meningkatnya risiko bunuh diri dan penyalahgunaan zat, serta meningkatnya risiko kekambuhan. Adapun tujuan terapi depresi adalah meningkatkan kualitas hidup, mengurangi atau menghilangkan gejala, mengembalikan peran dan fungsi, mengurangi risiko kekambuhan, serta mengurangi risiko kecacatan atau kematian. Namun, ada faktor yang memengaruhi hasil terapi, yakni pasien, masyarakat, dokter, dan obat. Pada pasien biasanya berupa ketidakpatuhan karena berbagai sebab satunya tidak peduli. Pada masyarakat atau lingkungan adalah karena mitos, kepercayaan, dan stigma. Dokter juga bisa memberi pengaruh yang tidak baik pada hasil terapi, misalnya jika dokter kurang mengenali gejala depresi. Sedangkan pada obat, biasanya menyangkut efektivitas, efek samping, kemudahan, dan harga. Khusus mengenai obat, penderita depresi sebaiknya menggunakan obat antidepresan serotonin nor epinefrin reuptake inhibitor (SNRI). Mengapa SNRI? Sebab, obat ini mampu bekerja ganda yakni menghambat reuptake serotonin dan nor epinephrine. Penelitian oleh Wyeth Pharmaceutical menunjukkan, golongan obat SNRI dapat mempertahankan keseimbangan sejumlah zat kimia dalam otak yakni serotonin dan norepinefrin, sehingga mencegah kekambuhan dan dan berulangnya depresi. Obat ini juga bekerja dengan cepat. Dengan dosis sekali sehari, efeknya telah dapat dirasakan oleh pasien setelah empat hari penggunaan. a.Jangan Berdiam Diri Banyak hal bisa membuat seseorang merasa cemas, stres, dan akhirnya jatuh ke jurang depresi. Jika suatu kali Anda pun merasakan gejala-gejala depresi, jangan berdiam diri. Segeralah bertindak untuk menolong diri Anda sendiri. Bagaimana caranya? Langkah-langkah berikut mudah-mudahan bisa membantu Anda. bBersikaplah realistis, jangan terlalu idealis. Kalau Anda punya tugas atau pekerjaan yang menggunung, bagilah tugas-tugas itu dan buat prioritas. Lakukan tugas yang memang bisa Anda kerjakan. cJika punya masalah, jangan pendam sendiri. Cobalah ''curhat'' pada orang yang Anda percayai. Biasanya, hal ini akan membuat perasaan lebih nyaman dan ringan. dCobalah ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang bisa membuat hati Anda senang, semisal berolahraga, nonton film, atau ikut dalam aktivitas sosial. * Berusahalah untuk selalu berpikir positif. d.Jangan ragu dan malu untuk meminta bantuan pada keluarga atau teman-teman. Pencegahan Dari Depresi 1. Terimalah Ide bahwa mempunyai konflik-konflik emosional itu merupakan hal yang wajar saja. Kamu tidak perlu merasa terganggu dan menderita karena memiliki konflik-konflik emosional. Konflik-konflik emosional merupakan hal yang wajar bagi manusia, kita semua memiliki konflik-konflik tersebut. 2. Jangan melampiaskan keinginan-keinginan yang tidak teraih dengan cara yang tidak bertanggung jawab 3. Jadilah orang-orang yang berorientasi pada kenyataan dalam keputusan-keputusan dan perilaku anda 4. Belajar untuk memaafkan diri sendiri dari kesalahan-kewsalahan yang telah dilakukan. Depresi sering merupakan akibat dari kritik terhadap diri sendiri yang berlebihan mengenai superego yang terlalu menghukum. Perasaan bersalah kadang-kadang bersifat khayal atau terlalu dibesar-besarkan, membuat seseorang merasa tidak berarti. Cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Gantilah sikap menyalahkan diri sendiri denggan sikap yang realistis.Berikan perhatian dan energi kamu pada masa depan dan apa yang bisa kamu lakukan mendatang. 5. Membiasakan diri menceritakan setiap masalah yang kamu alami Menceritakan setiap moment yang kamu alami setiap hariya akan membantu kamu dalam memahami diri kamu 6. Kalau kamu kesal carilah pelampiasan-pelampiasan yang tidak berbahaya untuk dorongan-dorongan agresif JALAN KELUAR DEPRESI Dan apabila pada kenyataannya kamu justru telah bergelut dengan apa yang dinamakan Depresi, apa yang harus kamu lakukan?..cobalah untuk melakukan hal-hal berikut ini.. 1. Menerima keadaan diri 2. Memahami penyebab dari Depresi 3. Hentikan menilai diri secara berlebihan 4. Tentukan cita-cita yang realistis 5. Hiduplah untuk saat ini 6. Ambil tujuan hidup yang mendorong 7. Bergaul 8. Terima cobaan sebagai suatu hikmah 9. Simak penyebab Depresi yang terselubung 10. Kejujuran dan keterbukaan 11. Do’a 17

Sistem koordinasi

REFLEKSI DIRI AHYAR 342009261 Pertemuan ke 12 Tanggal : 21 Desember 2011 Pada pertemuan ini saya tidak dapat mengikuti perkuliahan pada hari rabujam 2 siang , karena saya ada jadwal kuliah mikrobiologi jadi saya tidak dapat masuk tetapi saya meminta materi system koordinasi. Sistem koordinasi meliputi : 1. Sistem saraf 2. Sistem indra 3. Sistem hormone Sistem Saraf • Sistem saraf terdiri dari jutaan sel – sel saraf yang memiliki bentuk bervariasi. • Sel saraf ini disebut neuron. Sistem ini melakukan kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan di seluruh tubuh. Fungsi sistem saraf 1. Memelihara fungsi tubuh. 2. Mengatur kegiatan di dalam tubuh. 3. Menerima rangsangan eksternal dan internal. 4. Mengolah rangsangan yang diterima. 5. Merespon rangsangan yang diterima. Dalam menerima, mengolah, dan merespon rangsangan diperlukan 3 komponen : 1. Reseptor : penerima rangsangan. Merupakan sel yang mendapatkan/ bereaksi terhadap segala rangsangan eksternal dan internal, kemudian mengubahnya menjadi impuls saraf. Pada tubuh, yang berfungsi sebagai reseptor adalah panca indera. 2. Sistem Saraf : merupakan komponen yang menerima, mengolah dan menyampaikan hasil pengolahan rangsangan kepada efektor. 3. Efektor : merupakan komponen yang bertugas untuk memberikan reaksi terhadap rangsangan yang diterima tubuh. Pada tubuh, yang berfungsi sebagai efektor adalah otot dan kelenjar Berdasarkan fungsinya, sistem saraf dibagi menjadi 2 : 4. Somatik : berperan untuk mengatur koordinasi struktur otot, tulang dan kulit 5. Otonom : berperang untuk mengatur koorinasi otot polos, jantung dan kelenjar tubuh. Sel saraf terdiri atas 3 macam sel yang memiliki struktur dan fungsi berbeda : 1. Neuron : • merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. • Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari menuju safar pusat dan sebaliknya. • Neuron memiliki kemampuan merespon yang cukup kuat, namun tidak dapat membelah diri, sehingga bila rusak neuron tak dapat diganti. 2. Neuroglia : • berperan untuk menyokong neuron, menyuplai nutrien, melindungi dan mengisolasikan neuron. 3. Akson : • merupakan neuron yang berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan neuron. Struktur Neuron : 1. Badan Sel : • Memiliki nukleus dan nukleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma granuler. • Badan sel yang berkelompok selain di saraf pusat disebut ganglion (jamak : ganglia) 2. Dendrit : • Juluran pendek bercabang – cabang yang keluar dari badan sel. • Berfungsi untuk menerima rangsangan dan membawanya ke badan sel saraf. 3. Akson : • Juluran panjang dari badan sel yang berfungsi untuk mengantarkan impuls menjauhi badan sel. • Bentuknya panjang, tipis, dan mengandung neurofibril (berguna untuk mengangkut nutrien dan menyokong sel). • Kebanyakan diselubungi substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin. • Selubung mielin terbentuk dari sel Schwann. Berdasarkan ada atau tidaknya selubung mielin, akson dibagi menjadi 2 : 1. Akson bermielin 2. Akson telanjang • Di tempat – tempat tertentu terdapat akson yang tidak diselubungi selubung mielin, disebut Nodus ranvier. 4. Sinapsis : • Sambungan antar neuron. • Sinaps dapat menjalarkan dan menghambat impuls. • Pada sinaps terdapat celah yang disebut celah sinaps. • Mengandung neurotransmitter (zat penghantar). Macam – macam neurotransmitter : 1. asetilkolin (terdapat di sinaps seluruh tubuh) 2. noradrenalin (terdapat di sistem saraf simpatik) 3. serotonin (terdapat di saraf pusat/otak). Berdasarkan tempatnya, sinaps dibagi menjadi 3 : 1. Sinaps aksosomatik, terletak di antara di antara akson neuron pertama dan badan sel neuron kedua. 2. Sinaps aksodendritik, terletak di antara akson neuron pertama dengan dendrit neuron kedua. 3. Sinaps aksoaksonik, terletak di antara ujung akson neuron pertama dengan akson neuron kedua. Macam – macam neuron Berdasarkan jumlah uluran Neuron dibagi 3 yaitu 1. Neuron unipolar : hanya memiliki satu uluran yang timbul dari badan sel. Ditemui pada hewan tingkat rendah. 2. Neuron bipolar : memiliki 2 uluran yang timbul dari badan sel, yaitu dendrit dan akson. Badan selnya berbentuk lonjong. Ulurannya timbul dari 2 ujung badan sel. Terdapat pada retina, koklea, epitel olfaktori. 3. Neuron multipolar : terdiri atas 1 akson dan banyak dendrit yang menjulur dari badan sel. Bentuk ini paling banyak ditemui di tubuh. Berdasarkan fungsinya : 1. Neuron Sensorik : • Badan sel bergerombol membentuk ganglia • Akson pendek • Dendrit panjang • Berhubungan dengan alat indera, sehingga disebut neuron indera. • Berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak atau sumsum tulang belakang 2. Neuron Motorik : • Dendrit pendek • Akson panjang • Dendrit berhubungan dengan neuron lain, akson berhubungan dengan efektor. • Berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor. • Disebut sebagai neuron penggerak. 3. Neuron Konektor (inteneuron) : • Merupakan neuron multipolar. • Dendrit banyak dan pendek. • Akson dapat berbentuk panjang atau pendek. • Ujung dendrit dan akson yang berhubungan membentuk sinapsis. • Banyak ditemui di sumsum tulang belakang dan otak . • Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Impuls Saraf • Permukaan luar neuron bermuatan positif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan negatif. • Hal ini menimbulkan terjadinya perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam neuron yang disebut polarisasi. • Bila neuron mengalami rangsangan,akan terjadi penurunan beda potensial atau perubahan muatan, di mana bagian luar akan bermuatan negatif, • Sedangkan bagian dalamnya akan bermuatan positif. • Hal ini disebut dengan depolarisasi. • Peristiwa perubahan dari keadaan polarisasi ke keadaan depolarisasi disebut dengan potensialaksisaraf atau impulssaraf. • Semua impuls saraf bentuknya sama. • Yang membuat respon terhadap impuls berbeda adalah reseptor dan efektor yang menerima dan menanggapi respon. • Teori mengenai penghantaran impuls dijelaskan melalui teori membran. Teori ini dapat dijelaskan sebagai berikut : • Serabut saraf yang berada dalam keadaan istirahat akan berada dalam keadaan polarisasi. • Serabut saraf yang mendapatkan rangsangan akan menjadi dalam keadaan depolarisasi. • Serabut saraf yang berada di antara serabut saraf yang berada dalam keadaan polarisasi dan keadaan depolarisasi akan mengalami arus listrik, yang disebut arus lokal atau sirkuit setempat. • Arus lokal akan menyebabkan depolarisasi di serabut saraf di sebelahnya. • Depolarisasi akan selalu menjalar di sepanjang serabut saraf, menimbulkan impuls saraf. • Setelah mengalami depolarisasi, serabut saraf akan berada dalam keadaan refrakter, yaitu tidak peka lagi terhadap rangsangan. • Sistem Gerak Gerakan pada tubuh dapat dibedakan menjadi 2 bentuk gerakan, yaitu : Gerak Sadar. • Gerak ini merupakan gerak yang dilakukan dengan sadar. • Gerakan ini dapat terjadi melalui serangkaian impuls panjang dan diolah oleh pusat saraf. • Contoh gerak sadar adalah berlari dan makan. • Konsep gerak impuls panjang adalah sebagai berikut : Gerak Refleks. • Gerak ini merupakan gerak yang dilakukan secara tidak sadar dan kecepatannya lebih cepat dari gerak sadar. • Gerakan ini terjadi melalui rangkaian impuls pendek tanpa diolah ke pusat saraf. • Contoh gerak refleks misalkan saat terkejut dan saat menyentuh benda yang terlalu panas. • Konsep gerak impuls pendek adalah sebagai berikut : Sistem Saraf Manusia Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. 1. Sistem Saraf Pusat 2. Sistem Saraf Tepi Saraf pusat terdiri atas 1. otak 2. sumsum tulang belakang Otak • Dilindungi oleh selaput meninges. • Pada manusia, otak terdiri atas 2 belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan. • Kedua belahan dihubungkan oleh balok otak berongga yang berisi cairan getah bening yang disebut cerebrospinal. • Pada tali spinal terjadi pindah silang, sehingga terjadi kebalikan sistem pengendalian, di mana otak kanan akan mengendalikan tubuh bagian kiri dan sebaliknya. Otak dibagi menjadi 5 bagian besar : 1. Otak besar : (cerebrum) 2. Otak tengah (mesenchepalon) 3. Otak kecil (cerebellum) 4. Sumsum Lanjutan (Medula oblongata) 5. Jembatan Varol 1. Otak besar : (cerebrum) • Bagian terluas dari otak • Berbentuk oval. • Bagian luar berwarna abu – abu, bagian dalam berwarna putih. Terdiri atas 4 bagian : 1. Bagian dahi (lobus frontalis), digunakan untuk berpikir. 2. Bagian ubun – ubun (lobus parientalis), merupakan penerima impuls rasa hangat, dingin, sentuhan, rasa sakit dan tekanan. 3. Bagian pelipis (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran. Mengendalikan kemampuan berbahasa. 4. Bagian belakang kepala (lobus oksipetalis), merupakan pusat penglihatan dan menyampaikan memori tentang aqpa yang dilihat. Merupakan pusat saraf utama, karena mengatur sebagian besar kegiatan tubuh. 2. Otak tengah • Disebut juga mesenchepalon. • Berukuran kecil. • Terletak di depan otak kecil. • Terdapat saraf okulomotoris, yang berfungsi dalam perrgerakan mata. 3. Otak kecil (cerebellum) • Terdapat di bagian bawah belakang rongga tengkorak. • Berfungsi mengatur gerakan otot dan keseimbangan tubuh. 4. Medula oblongata • Merupakan sumsum yang menyambungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Berfungsi untuk : 1. Menghantar impuls dari medula spinalis menuju ke otak. 2. Mengatur gerak refleks 3. Memengaruhi reflek fisiologi (detak jantung, kecepatan bernafas, dan sebagainya) 5. Jembatan Varol Berisi serabut saraf yang menghubungkan antara sisi kanan dan sisi kiri otak kecil. • Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis) • Merupakan lanjutan dari medula oblongata sampai dengan ruas kedua tulang pinggang. • Terdapat sumsum punggung dan cairan cerebrospinal. • Bagian luarnya berwarna putih, bagian dalamnya berwarna hitam. • Berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls dari indera ke otak dan membawa impuls motorik dari otak ke otot. • Dilindungi oleh Meninges : merupakan selaput jaringan pengikat yang melindungi otak dan medula spinalis. • Meninges Terdiri atas 3 lapisan : 1. Piameter 2. Arachnoid 3. Durameter Piameter • Merupakan lapisan paling dalam • Terdapat banyak pembuluh darah • Berfungsi untuk membungkus dan menyokong • Lapisan ini mengandung cairan cerebrospinal yang berfungsi sebagai suatu bantal yang melindungi otak dan medula spinalis dari luka. Arachnoid • merupakan lapisan tengah. • Di antara arachnoid dan piameter terdapat rongga yang berisi cairan cerebrospinal. Berfungsi sebagai bantalan pelindung. Durameter • Merupakan lapisan paling luar • Merupakan membran tebal fibrosa yang melindungi otak. • Melekat erat pada tulang tengkorak dan agak menggantung di dinding tulang belakang. Sistem Saraf Tepi • Merupakan lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls dari dan menuju ke sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Sistem saraf aferen : sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat. 2. Sistem saraf eferen : sistem saraf tepi yang membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat menuju ke efektor. Sistem saraf tepi pada manusia terdiri atas 1. 12 pasang saraf kepala (kranial). 2. 31 pasang saraf tulang belakang (spinal) Berdasarkan fungsinya, saraf tepi dikelompokkan menjadi 2 : 1. Saraf somatik. Saraf ini mengatur gerakan yang disadari. 2. Saraf otonom. Saraf ini mengatur gerakan yang tidak disadari. Berdasarkan fungsinya, saraf ini dibagi menjadi 2 : 1. Saraf simpatikf 2. Saraf parasimpatik Saraf Simpatik • Ganglion terletak di sepanjang tulang punggung, menempel pada sumsum tulang belakang. • Serabut praganglion pendek • Serabut pascaganglion panjang Fungsi sistem saraf simpatik 1. mempercepat denyut jantung 2. memperlebar pupil 3. memperlambar proses pencernaan 4. memperkecil bronkus 5. memperkecil diameter pembuluh 6. mengembangkan kantung kemih. Untuk detailnya lihat tabel ini Saraf parasimpatik • Susunan sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. • Serabut praganglion panjang • Serabut pascaganglion pendek • Memiliki fungsi yang berkebalikan dengan saraf simpatik. Gangguan Pada Sistem Saraf Manusia 1. Epilepsi 2. Neuritis 3. Alzheimer 4. Stroke 5. Parkinson Epilepsi • Merupakan penyakit kelainan pada neuron di otak. • Penderita tidak dapat merespon berbagai rangsangan dan otot rangka berkontraksi secara tidak terkontrol. • Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi akibat kerusakan saat kelahiran, kelainan metabolisme, infeksi, toksin, kecelakaan, atau tumor. • Dapat ditangani dengan pemberian obat antipiretik. Neuritis • Merupakan iritasi pada neuron. • Disebabkan karena kekurangan vitamin, keracunan, atau pengaruh obat – obatan. Alzheimer • Merupakan penyakit yang sering menyerang manusia yang berusia lebih dari 65 tahun. • Menimbulkan berkurangnya daya ingat dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari – hari. • Penderita dianjurkan untuk mengonsumsi antioksidan untuk menambah daya ingat. Stroke • Kerusakan otak yang terjadi akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. Parkinson • Disebabkan karena berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar ganglion. • Gejala penyakit : tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku. Sistem Indera Manusia memiliki 5 indera, yaitu : 1. Hidung 2. Telinga 3. Lidah 4. Kulit 5. Mata Hidung • Hidung merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bau. • Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan bagian internal • Berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara • Hidung bagian luar tertutup oleh kulit dan disupport oleh sepasang tulang hidung Rongga hidung terdiri atas • Rongga atas yang diisi oleh cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori. • Saraf ini menembus tulang tapis, masuk ke otak dan bersinaps dengan neuron traktus olfaktrius pada bulbus olfaktrius. • Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi. • Bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau. • Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis. • Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian anterior kebagian posterior yang berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung terbagi atas 2 bagian 1. yakni secara longitudinal oleh septum hidung 2. secara transversal olehkonka superior, medialis, daninferior. • Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dar iparu-paru. • Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirupkan kedalam paru-paru. • Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau penciuman bau gas karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia. Fungsi hidung : 1. Merupakan jalur masuk keluar udara dari dan menuju ke paru – paru. 2. Tempat menyaring udara yang dihisap. 3. Media untuk menerima rangsang bau. 4. Berhubungan dengan pembentukkan suara suara phonetik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi. Cara kerja hidung dalam membau : • Bau diterima saat proses inspirasi. • Zat bau larut dalam lendir pada selaput lendir hidung. • Terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. • Timbul impuls untuk diprses oleh otak. Macam – macam reaksi terhadap bau : • Diinterpretasikan di korteks otak pada daerah bau primer. • Dihubungkan dengan pusat lainnya, misalnya dengan pusat muntah. • Disimpan di korteks sebagai memori. • Setiap zat pembau hanya mempu merangsang 1 jenis reseptor, sehingga otak dapat membedakan berbagai rasa bau. Ada 7 bau primer, yaitu : 1. Bau Eter 2. Bunga 3. Peppermint 2. Muski 3. Kamper 4. Tengik 5. Pedas. Telinga • Telinga merupakan indera manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa bunyi. Selain itu, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan manusia. Struktur telinga : 1. Telinga luar 2. Telinga tengah 3. Telinga dalam Telinga luar 1. Daun telinga, berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga 2. Saluran telinga luar, berfungsi sebagai saluran yang menyampaikan suara dari luar menuju ke gendang telinga. 3. Membran timpani (gendang telinga), berfungsi untuk meneruskan suara ke telinga tengah. Telinga tengah 1. Tulang martil, berfungsi untuk meneruskan getaran suara. 2. Tulang landasan, berfungsi untuk meneruskan getaran suara. 3. Tulang sanggurdi, berfungsi untuk meneruskan getaran ke koklea. 4. Saluran eustachius, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan telinga luar dengan telinga dalam. Telinga dalam 1. Labirin osea, merupakan rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe. 2. Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), mengandung reseptor keseimbangan tubuh. 3. Vestibula, mengandung reseptor keseimbangan tubuh. 4. Koklea (rumah siput), mengandung reseptor pendengaran yang berfungsi untuk meneruskan rangsang bunyi ke pusat saraf. 5. Labirin membranasea, bentuknya menyerupai labirin osea, namun letaknya lebih ke dalam dan dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe. Untuk detailnya dimana bagian luar - tengah dan dalam dapat dilihat ini Lidah • Lidah merupakan kumpulan otot yang digunakan untuk membantu dalam pencernaan makanan, yaitu proses pelumatan/mengunyah, alat bantu dalam berbicara, dan sebagai indera perasa. • Lidah terdiri atas kuncup – kuncup perasa yang masing – masingnya hanya mampu menganalisa satu rasa secara maksimal. Struktur lidah : • Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. • Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. • Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. • Terdapat tiga jenis papila yaitu: • Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus • Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah • Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur. • Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat. • Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. • Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Letak tunas pengecap berbagai macam rasa di lidah : 1. Rasa pahit terletak di dekat pangkal lidah. 2. Rasa asin terletak di samping tengah lidah. 3. Rasa asam terletak di samping depan lidah. 4. Rasa manis terletak di bagian lidah yang paling depan. • Selain di lidah, beberapa tunas pengecap juga terletak pada langit – langit rongga mulut dan tenggorokan. Kulit • Kulit merupakan indera peraba manusia. • Kulit terdiri atas epidermis dan dermis. • Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ – organ manusia dan alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat. • Epidermis merupakan bagian kulit yang tersusun atas sel – sel rapat. • Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Sel – selnya tersusun tidak terlalu rapat. Tipe – tipe reseptor pada kulit : • Nyeri, merupakan ujung saraf bebas yang terletak di seluruh tubuh. • Panas dan dingin, reseptornya berupa ujung saraf. • Sentuhan, reseptornya adalah korpus meissner, diskus Merkel, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut. Letaknya di dekat permukaan kulit. • Tekanan, reseptornya adalah korpus Paccini, Ruffini, dan Krause. Letaknya agak dalam pada kulit. • Pada bibir, ujung jari, ujung lidah dan alat kelamin terdapat banyak reseptor dengan serabut saraf sensorik, sehingga dapat membedakan dua titik rangsangan, sedekat apapun jaraknya. • Pada punggung memiliki sedikit reseptor, sehingga punggung hanya dapar membedakan dua titik rangsangan jika jarak antar titik rangsangan lebih besar dari 70 mm. Fungsi kulit : • Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat. • Sebagai alat peraba. • Sebagai pelindung organ dibawahnya. • Tempat dibuatnya Vitamin D dengan bantuan sinar matahari. • Pengatur suhu tubuh. • Tempat menimbun lemak Mata • Mata merupakan indera penglihatan yang mendeteksi cahaya. • Hal paling sederhana yang dilakukan mata adalah mendeteksi terang dan gelap. • Kegiatan mata yang kompleks adalah memberikan pengertian secara visual. • Gb.skematik mata Mata tersusun atas : Alat tambahan mata, terdiri atas : • Alis mata, berfungsi untuk melindungi mata dari keringat dan debu. • Kelopak mata, berfungsi sebagai alat pelindung dan penutup bola mata sehingga aman dari ktran. • Bulu mata, berfungsi untuk melindungi mata dari debu dan kotoran. • Aparatus lakrimalis, berfungsi untuk mengeluarkan air mata. • Otot bola mata, berfungsi untuk menggerakkan bola mata. • Bola mata, merupakan bola berukuran 2.5 cm yang terdiri atas 3 lapisan Lapisan bola mata tersusun 3 lapisan yaitu: • Tunika fibrosa • Tunika vaskulosa • Tunika nervosa (retina), Tunika fibrosa tersusun atas • Sklera, berwarna putih, tidak tembus cahaya. • Kornea, lapisan tembus cahaya yang tidak mengandung pembuluh darah, mengandung banyak saraf. Berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina. • Tunika vaskulosa tersusun atas • Koroid, merupakan lapisan jaringan tipis dan mengandung banyak pembuluh darah. Warnanya cokelat karena mengandung pigmen. Berfungsi untuk memberi makan pada retina. • Iris, merupakan selaput yang terletak menggantung di antara lensa dan kornea. Mengandung banyak pembuluh darah dan pigmen. • Pupil, merupakan lubang di tengah iris yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam retina. • Tunika nervosa (retina), merupakan bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, Tersusun atas dua jenis yaitu 1. Sel kerucut 2. Sel Batang • Dari retina, cahaya akan diteruskan ke saraf optik. Sistem kerja mata : • Mata menangkap cahaya. • Cahaya difokuskan menuju retina oleh kornea, dan diatur jumlahnya oleh pupil. • Cahaya ditangkap oleh sel batang (untuk bayangan) dan sel kerucut (untuk warna) yang terletak di retina. • Impuls dari sel dijalarkan ke neuron bipolar, lalu ke neuron ganglion. Akson neuron ganglion akan membentuk saraf otak II, lalu impuls disampaikan ke pusat saraf. Gangguan pada panca indera : 1. Mata : 1. Miopi 2. Hipermetropi 3. Presbiopi 4. Buta warna 5. Katarak 6. Astigmatisma Miopi • Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. • Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Hipermetropi • Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. • Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung. Presbiopi • Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. • Biasa terjadi pada lansia.* Kerabunan dan kebutaan • Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. • Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. • Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. • Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille. Buta warna • Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. • Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. • Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. • Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna. Katarak • Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Astigmatis • Ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). • Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif 2. Telinga : • Tuli, dapat terjadi karena kerusakan tulang pendengaran, kotoran yang menumpuk di saluran telinga luar, peradangan pada telinga tengah atau kerusakan saraf pendengaran. 3. Hidung : • Anosmia, disebabkan oleh : Penyumbatan rongga hidung akibat pilek, terdapat tumor atau polip di rongga hidung. • Sel rambut rusak akibat infeksi • Gangguan pada saraf pembau. Sistem Hormon • Hormon adalah zat kimia berbentuk senyawa organik yang dihasikan oleh senyawa organik. • Hormon mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, seperti homeostasis (pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan), metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. • Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, atau disebut juga kelenjar buntu, karena hormon tidak dialirkan melalui saluran, namun langsung masuk ke pembuluh darah. • Ciri – ciri hormon adalah sebagai berikut : • Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sedikit. • Diangkut ke sel atau jaringan tujuan oleh darah. • Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang berada di sel target. • Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus. • Dapat memengaruhi beberapa sel target yang berlainan. • Hormon bekerja atas perintah dari saraf. • Sistem yang mengatur kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormn terletak di daerah hipotalamus, atau disebut juga kendali saraf endokrin. • Karena hormon memengaruhi kerja organ yang sifatnya spesifik, maka kelainan yang timbul akan mudah ditelusuri. • Pengaruh kerja hormon tidak secepat pengaruh saraf. Ada 7 kelenjar endokrin yang dimiliki manusia : 1. Kelenjar hipofisis 2. Kelenjar Tiroid 3. Kelenjar Paratiroid 4. Kelenjar adrenal (anak ginjal) 5. Kelenjar kelamin 6. Kelenjar pankreas 7. Plasenta 1. Kelenjar hipofisis • Terletak pada dasar otak besar. • Berukuran kecil dan bulat dengan diameter 1,3 cm. • Mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur bermacam – macam kegiatan yang berlangsung dalam tubuh. • Disebut kelenjar pengendali atau mastergland. • Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior, dan dihubungkan dengan hipotalamus. • Di antara kedua lobus terdapat daerah yang tidak ada pembuluh darahnya, disebut Hipofisis pars intermedia. HIPOFISE DIBAGI MENJADI 3 lOBUS • Hipofise Lobus anterior • Hipofise Lobus posterior • Hipofisis Pars Intermedia : Hipofisis lobus anterior menghasilkan hormon : 1. Somatotropin (STH) : merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, merangsang pertumbuhan tulang dan otot. 2. Tirotropin (TSH) : mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok, merangsang sekresi tiroksin. 3. Prolaktin (PRL) : memelihara korpus luteum untuk memproduksi prgesteron dan ASI. 4. Adrenocorticotrpic Hormone (ACTH) : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal pada bagian korteks. 5. Hormon gonadotropin Hormon gonadotropin pada wanita : LH : memengaruhi pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon progesteron. FSH : merangsang pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon estrogen Hormon gonadotropin pada pria FSH : merangsang terjadinya spermatogenesis. ICSH : merangsang sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen. Hipofisis lobus posterior menghasilkan hormon : 1. Oksitosin : merangsang otot polos yang terdapat di uterus dan sel yang menyelubungi saluran yang terdapat pada kelenjar susu. 2. Vasopresin : memengaruhi proses rearbsorpsi urin dan urea, meningkatkan tekanan darah. Hipofisis Pars Intermedia : 1. Menghasilkan MSH untuk meningkatkan pigmentasi kulit. 2. Kelenjar Tiroid • Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. • Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triyodotironin. • Hormon tiroksin dan triyodotironin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. 3. Kelenjar Paratiroid • Terletak di belakang kelenjar tiroid. • Menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion Ca dan P dalam cairan ekstraseluler. 4. Kelenjar adrenal (anak ginjal) • Terletak di atas ginjal. • Terbagi atas 2 bagian, yaitu korteks dan medula. • Bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari mineralokrtikoid (membantu metabolisme garam Na dan K) dan glukokortikoid (membantu metabolisme karbohidrat). • Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin, yang berfungsi untuk menin gkatkan denyut jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah, dan noradrenalin, yang fungsinya terbalik dengan adrenalin. 5. Kelenjar kelamin Ovarium • Menghasilkan ovum • Menghasilkan hormon estrogen • Menghasilkan hormon progesteron. • Hormon Estrogen : berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. • Hormon. Progesteron: berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi Testis • Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. • Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun. 6. Kelenjar pankreas • Menghasilkan hormon insulin dan glukagon. • Insulin berfungsi untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen saat kadar glukosa dalam darah tinggi. • Glukagon berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa saat kadar glukosa dalam darah rendah. 7. Plasenta • Merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi di dalam rahim. • Menghasilkan Hormon : Gonadotropin korion, Estrogen, Progesteron , Somatotropin 1. Gonadotropin korion • meningkatkan pertumbuhan korpus luteum serta sekresi estrogen dan progesteron. 2. Estrogen : • meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janin. 3. Progesteron • meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin. 4. Somatotropin • meningkatkan pertumbuhan jaringan janin, membantu perkembangan payudara ibu. • Gangguan yang timbul akibat kekurangan atau kelebihan hormon : • Gigantisme : kelebihan hormon pertumbuhan dan STH, sehingga badan bertumbuh sangat besar. • Kretinisme : kekurangan hormon pertumbuhan dan STH, sehingga pertumbuhan badan terhambat. • Akromegali : kelebihan hormon pertumbuhan dan STH, sehingga terjadi pertumbuhan tidak seimbang pada tulang tangan, jari kaki, rahang, atau tulang hidung. • Tetani : kekurangan hormon parathormon, sehingga kadar kapur dalam darah menurun, kejang otot pada tangan dan kaki, jari tangan membengkok ke arah pangkal, gangguan saraf dan sulit tidur. • Diabetes melitus : kekurangan hormon insulin, sehingga kadar gula dalam darah berlebihan. Badan lemas, sering merasa lapar dan urin yang dikeluarkan jumlahnya banyak. • Adison : kerusakan kelenjar anak ginjal pada bagian korteks. • Penderita mengalami kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah.

SISTEM SIRKULASI DARAH

REFLEKSI DIRI AHYAR 342009261 Pertemuan ke 11 Tanggal : 15 Desember 2011 Pada pertemuan ini membahas tentang system peredaran darah yang dibahas oleh kelompok 9, pada pertemuan ini saya dating terlambat karena ada kuliah aika 5, sebelumnya saya izin sama bapak saleh rusbandi. Setelah saya diperbolehkan masuk lalu mendengarkan penjelasan dan pertanyaan yang diajukan teman-teman kelas f, yang terkesan dari pertemuan ini adalah cara pemakalah menyampaikan nya karena 1 jawaban dijawab sama-sama. Tetapi masih belum begitu mengerti karena ada pembanding dengan materi yang perna saya dapat dengan materi yang disampaikan. Refleksi ini berisi kan materi : SISTEM SIRKULASI DARAH Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem sirkulasi adalah system transpor yang mengsuplai zat-zat yang diabsorpsi dari saluran pencernaan dan O2 ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperature tubuh dan mendistrikbusikan hormone-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel. Organ-organ dalam sistem peredaran darah adalah : 1. Jantung 2. Pembuluh Darah 3. Darah Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem sirkulasi terdiri dari organ sistem peredaran darah. 1. Jantung Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar : a. lamina panistalis di sebelah luar b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole. Gambar letak jantung manusia pada rongga dada (thorakalis) Letak jantung manusia berada pada rongga dada (thorax) sebelah atas dan cenderung sedikit condong ke arah kiri. Letak jantung yang demikian ini menyebabkan paru-paru kiri manusia memiliki volume lebih kecil dibandingkan dengan volume paru-paru sebelah kanan.Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah. 2. Pembuluh Darah Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus) Perbedaan Arteri Vena Dinding lebih tebal, mempunyai 3 lapisan yaitu - lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium - lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastic - lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis Lebih tipis, mempunyai 3 lapisan yaitu : - lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium - lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastic - lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis Pembuluh Nadi • Tempat Agak ke dalam • Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis • Aliran darah Berasal dari jantung • Denyut terasa • Katup Hanya disatu tempat dekat jantung • Bila ada luka Darah memancar keluar Pembuluh Vena 1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastic 2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) 3. Aliran darah Menuju jantung 4. Denyut tidak terasa 5. Katup Disepanjang pembuluh 6. Bila ada luka Darah Tidak memancar 3. Darah Tersusun atas dua komponen utama yaitu : 1. Plasma darah (cairan darah) • Komponen terbesarnya adalah air (90%) • Di dalam plasma darah terlarut berbagai zat makanan (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin), hormon dan zat sisa metabolisme (CO2, amoniak, urea). 3. Bagian Darah yang Padat 1. Eritrosit - Merupakan sel darah merah berbentuk pipih, cekung di bagian tengah dan tidak memiliki inti - Setiap 1 mm3 darah mengandung + 5 juta sel darah merah. - Dibentuk oleh sumsum tulang belakang. - Warna merah pada eritrosit disebabkan adanya hemoglobin (Hb). - Hb adalah senyawa protein yang mengandung besi. - Eritrosit berumur 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit dirombak oleh hati dan limpa menjadi zat warna empedu. Zat besi yang dibebaskan Hb digunakan untuk membentuk eritrosit baru. 2. Leukosit - Memiliki inti sel dan tidak mengandung pigmen. - Berukuran lebih besar dari eritrosit. - Setiap 1 mm3 darah mengandung 6.000 – 9.000 leukosit. - Dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening - Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk zat antibody - Leukosit dibedakan menjadi neutrofil, lymphosit, monosit, eosinofil, dan basofil. 3. Trombosit (keping darah) - Memiliki bentuk teratur dan tidak berinti. - Setiap 1 mm3 darah mengandung 200.000 trombosit. - Berfungsi dalam proses pembekuan darah - Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase - Pada saat luka trombokinase keluar dan mengubah protombin menjadi thrombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin sehingga luka akan tertutup dan darah tidak mengalir terus menerus Penggolongan Darah • Ditemukan oleh Karl Landsteiner (1868 -1874). • Dikenal dengan sistem ABO. • Penggolongan didasarkan ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin. Penggolongan darah dibedakan menjadi : 1. Golongan darah A adalah memiliki aglutinogen Alpha dan aglutinin anti Betha 2. Golongan darah B adalah memiliki aglutinogen Betha dan aglutinin anti Alpha 3. Golongan darah AB adalah memiliki aglutinogen Alpha dan Betha, tidak memiliki agglutinin 4. Golongan darah O adalah tidak mempunyai aglutinogen, mempunyai aglutinin anti Alpha dan Betha. Golongan darah O disebut donor universal (bisa mendonorkan darah kepada golongan darah apa saja) Golongan darah AB disebut resipien universal (bisa menerima darah dari golongan darah apa saja) Penggolongan Darah sistem Rhesus Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh/faktor rhesus) Terbagi menjadi : Rh + à memiliki faktor Rh Rh - à tidak memiliki faktor Rh Fungsi Darah 1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih 6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Sistem Peredaran darah tertutup Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat JENIS SIRKULASI DARAH 1. Sistem Sirkulasi Darah Kecil Bilik jantung kanan darah  paru-paru melalui klep pulmonic (mengambil O2 dan melepaskan CO2)  serambi kiri. Fungsi Peredaran darah kecil  membersihkan darah yang setelah beredar ke seluruh tubuh memasuki serambi jantung kanan dengan kadar oksigen yang rendah antara 60-70 % dan kadar CO2 yang tinggi antara 40-45 %. 2. Sistem Sirkulasi Darah Besar Darah kaya oksigen dari serambi kiri  bilik kiri melalui klep mitral  dipompakan ke seluruh tubuh (membawa oksigen serta bahan makanan yang diperlukan sel dari tubuh) 3. Sistem Sirkulasi Darah Koroner Khusus untuk mensuplai darah ke otot jantung, yaitu melalui pembuluh koroner dan kembali melalui pembuluh balik yang kemudian menyatu serta bermuara langsung ke dalam bilik kanan. Melalui sistem peredaran darah koroner ini, otot jantung mendapatkan oksigen, nutrisi, serta zat-zat lain agar dapat menggerakkan jantung sesuai dengan fungsinya. Getah Bening Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe) SISTEM SIRKULASI DALAM JANIN Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut: - Darah yang kaya dengan nutrisi dan 02 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin. - Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale. - Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan. - Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin. - Cahang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria umbikalis. - Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Bothalli. - Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis. - Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan 02 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. - Sisa metaholisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu. Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehingga 02, diambil melalui perantaraan plasenta. Oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: • Foramen ovale antara kedua atrium. • Duktus arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta. • Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena kava inferior. Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis. Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, di mana plasenta memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan: • Berkembangnya paru-paru janin. Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan 02 dari udara. Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. Tekanan di dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovate. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kid melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat. • Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat. Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi. • Membuat adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan 02 melalui paru-paru. Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap 02 dan melepaskan CO2 melalui pernapasan. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah 1. Anemia Anemia biasanya lebih dikenal sebagai penyakit karena kurang darah. Kurang darah terjadi karena kandungan hemoglobin dalam sel darah merah rendah atau sedikit. Hal ini disebabkan karena makanan yang kurang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung zat besi yang tinggi misalnya hati, daging, dan sayuran hijau. 2. Thalasemia Thalasemia merupakan penyakit anemia yang diturunkan dan penyakit ini sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Penderita thalasemia berat membutuhkan transfusi darah setiap bulan. secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%. 3. Hemofilia Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku jika terjadi luka. Biasanya penyakit dikarenakan adanya turunan (genetis). Kelainan ini tidak dapat diobati namun dapat dicegah dengan cara menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus. 4. Leukimia Leukimia biasanya dikenal juga sebagai kanker darah yang merupakan penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa gejala leukimia adalah demam, kedinginan, gejala seperti flu, badan lemah, sakit kepala, sering mengalami infeksi, berat badan turun drastis, berkeringat pada malam hari, nyeri tulang atau sendi. Belum ada yang dapat memastikan apa penyebab leukimia namun diduga penyebab leukimia adalah radiasi tinggi dan keadaan genetika seseorang. Pengobatan leukimia bisa dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang. Untuk menghindari leukimia kita harus mencegah dan menghindari bahan-bahan kimia karsinogen. 5. Hipertensi Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Tekanan darah dapat dikatakan tinggi jika tekanan sistolik antara 140 - 200 mmH dan tekanan diastolik 90 - 110 mmHg atau bahkan lebih. Gejala yang ditimbulkan penyakit hipertensi adalah sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan namun dapat dikontrol dengan cara pola hidup sehat dan obat-obatan serta dengan olahraga secara teratur. 6. Koronariasis Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk pada jantung. Nadi tajuk menjadi kecil jika tersumbat sehingga jantung dapat terganggu atau berhenti berdenyut. Penderita akan merasakan rasa sakit pada bagian dada. Peyakit ini disebabkan oleh terbentuknua gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri. Pengobatan dilakukan dengan operasi. Koronariasis 7. Varises Varises merupakan pelebaran pembuluh balik atau vena. Penyakit ini biasanya terjadi pada kaki terutama di bagian betis. Varises merupakan penyakit biasa dan tidak berbahaya. Biasanya varises disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu diobati namun jika sudah parah bisa dilakukan operasi. 8. Angina Angina disebabkan karena kurangnya pemasukkan darah dan oksigen ke jantung.Orang akan menderita karena itu dan bisa mengalami nyeri dada. 9. Aneurisma aorta Aneurisma aorta terjadi ketika ada sesuatu yang salah dalam dinding aorta. Biasanya ada yang menonjol. Hal ini dapat disebabkan karena tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan obesitas. 10. Arrhythmia Arrhythmia adalah kondisi dimana irama jantung berdenyut tidak normal 11. Aterosklerosis Kadang-kadang, lemak, kalsium dan kolesterol akan diendapkan pada dinding-dinding arteri. Hal ini menyebabkan penebalan dinding dan mungkin akan begitu tebal dan itu mungkin akan benar-benar menghentikani sirkulasi darah. Hal ini disebut aterosklerosis. Cara Memelihara Kesehatan Alat Peredaran Darah : 1. Olah raga dan istirahat yang teratur. 2. Hindari makanan berlemak tinggi. 3. Hindari minuman berakohol. 4. Tidak merokok. SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN 1. Sistem Sirkulasi pada Annelida  Sistem peredaran darah tertutup 2. Sistem Sirkulasi pada Ampibi  Peredaran darah tertutup dan ganda • Peredaran darah katak: seluruh tubuh → serambi kanan → bilik → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → serambi kiri → bilik → aorta → seluruh tubuh. 3. Sistem Sirkulasi pada Burung  Peredaran darah tetutup dan ganda 4. Planaria Sistem Peredaran darah Tertutup Cacing tanah mempunyai lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung 5. Reptilia Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang mengandung CO2 dan sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk ke ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang. 6. Serangga  sistem peredaran darah terbuka • Pada belalang mempunyai jantung pembuluh. 7. Ikan  peredaran darah tertutup dan tunggal • Peredaran darah ikan: seluruh tubuh → sinus venosus → serambi → bilik → conus arteriosus → aorta ventral → insang → aorta dorsal → seluruh tubuh. 8. Pisces  Sistem peredaran darah tunggal Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung • Peredaran darahnya terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. 9. Burung (Aves) dan Mamalia Jantung burung dan mamalia sama. Mempunyai 4 ruangan, yaitu dua serambi kanan dan kiri, serta dua bilik kanan dan kiri. Antar serambi dan antar bilik telah dipisahkan oleh sekat yang sempurna. Gbr. Jantung Aves dan Mamalia Perbandingan Peredaran darah antar anggota Vertebrata

Minggu, 25 Desember 2011

fisiologi tumbuhan

fisiologi tumbuhan Soal 1. Komponen sel tumbuhan dan fungsinya masing-masing? 2. Bagaimana ion dan molekul, terutama air bergerak keluar masuk sel tanaman dan bergerak sepanjang tubuh sel tanaman? 3. Apa yang terjadi dengan ion dan molekul yang ada didalam sel? 4. Bagaimana reproduksi, perkembangan dan spesialisasi bentuk jaringan organisme multiseluler? 5. Bagaimana sel tumbuhan berintraksi dengan lingkungannya? Jawaban 1. Komponen sel tumbuhan dan fungsinya dari masing – masing komponen antara lain yaitu : Komponen protoplasma antara lain yaitu : Dinding sel. Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Membran sel Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel berfungsi yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Sitoplasma Merupakan bagian dari protoplas yang berupa larutan yang kental, komponen utama : air (85 – 90%). aliran sitoplasma berupa rotasi dan sirkulasi. Kloroplas Merupakan zat hijau daun yang khas di miliki oleh setiap tumbuhan autotrof berfugsi sebagai tempat berlagsungnya proses fotosintesis karena mengandung pigmen fotosintesis sehingga organisme yang memiliki kloroplas digolongkan pada organisme autorof, karena kemampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri. Plasmodesmata Plasmodesmata merupakan bentuk hubungan atau komunikasi antar sel satu dengan sel tetangganya yang terjalin karena adanya juluran membrane retikulum endoplasma sel yang satu ke sel lainnya melalui suatu celah khusus yang terbentuk di antara kedua sel yang berhimpitan. Plasmodesmata hanya terdapat pada tumbuhan Inti sel atau nukleus Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri Retikulum endoplasma RE berfungsi dalam transpor intraseluler materi-materi yang akan disekresikan, terlibat dalam pembentukan vakuola dan membentuk membran pada badan Golgi (diktiosom). Ribosom Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein di dalam sel. Mitokondria Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Badan Golgi Terdiri atas sekelompok sisterna yang pipih tersusun paralel yang memiliki fungsi dalam proses sekresi gula, polisakarida, kompleks polisakarida-protein. Vakuola sentral Vakuola sentral berfungsi sebagai tempat menyimpan air dan cadangan makanan pada sel tumbuhan selain itu vakuola berfungsi memelihara tekanan osmotik sel, penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dan mengadakan sirkulasi zat dalam sel. 2. Ion dan molekul, terutama air bergerak keluar masuk sel tanaman dan bergerak sepanjang tubuh sel tanaman dengan cara yaitu air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan. Pengangkutan Ekstravaskuler Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas. Pengangkutan Apoplas Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah. Pengangkutan Simplas Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel - sel bulu akar menuju sel - sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler) Setelah melewati sel - sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu (xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel - sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel - sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem. 3. Yang terjadi ion dan molekul didalam sel adalah melakukan : Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis serta imbibisi Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Contoh transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis,dan eksositosis. Difusi Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu (facilitated diffusion). Difusi Sederhana Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut merata. Difusi Terbantu Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan molekul ini. Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+ Osmosis Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi kelarutan yang konsentrasi airnya rendah. Dengan kata lain, osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel. Peristiwa osmosis terjadi dalam sel. Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis Transpor aktif Transpor aktif bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin. Pompa natrium kalium K+penting untuk mempertahankan kegiatan listrik di dalam sel saraf dan memacu transpor aktif zat-zat lain. Meskipun ion Na+ dan K+ dapat melewati membran, karena kebutuhan akan ion K+ lebih tinggi maka diperlukan lagi pemasukan ion K + ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ keluar sel. Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di dalam sel tinggi. Sebaliknya, konsentrasi ion Na+ di dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses difusi, maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel keluar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke dalam sel. Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi karena pergerakan ion-ion itu melawan gradien kadar maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na +. Energi ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang ada dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+dari dalam sel diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel. Endositosis dan eksositosis Endositosis dan eksositosis merupakan transpor yang memerlukan energi. Endositosis merupakan proses masuknya senyawa melalui membran dengan cara pembungkusan senyawa dan cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian membran. Hal ini terjadi pada organisme uniselular dan sel darah putih. Jika yang dimasukkan berupa senyawa padat disebut fagositosis, sedangkan jika berupa larutan disebut pinositosis. Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresi Endositosis eksositosis Mekanisme transpor aktif dan transpor pasif Proses Cara melalui membran mekanisme contoh I. Transpor Pasif • Difusi • Difusi terbantu • Osmosis II. Transpor Aktif • Endositosis – Fagositosis – Pinositosis • Eksositosis • Pompa Na+ – K+ Langsung Protein Pembawa Langsung Kantong Membran Kantong Membran Kantong membran Protein pembawa Gerakan molekul secara acak menyebabkan perpindahan molekul menuju konsentrasi yang lebih rendah. Molekul terikat pada protein pembawa (carrier protein) pada membran dan dibawa melalui membran menuju tempat dengan konsentrasi lebih rendah. Difusi air melalui membran semipermeabel dari larutan hipotonik. Partikel dibungkus membran dan membentuk kantong. Tetesan cairan di bungkus membran dan membentuk kantong. Kantong bergabung dengan membran plasma dan melepas- kan isinya. Protein pembawa menyediakan energi untuk memindahkan Na+ melawan gradien konsentrasi Pemasukan O2 ke dalam sel. P e m a s u k a n glukosa ke dalam sel. Masuknya air ke sel. Ingesti bakteri oleh sel leukosit. Sel memakan zat cair. Sekresi mukus. Masuknya glu- kosa melawan gradien kon- sentrasi. 4. Reproduksi, perkembangan dan spesialisasi bentuk jaringan organisme multiseluler yaitu dengan cara yaitu pada siklus sel terdapat dua fase besar, yaitu Interfase merupakan fase istirahat atau sel tidak melakukan pembelahan tetapi masih terdapat aktivitas di dalam sel dan Mitosis, aktivitas tersebut adalah sel melakukan pembelahan. Interfase terdiri dari beberapa fase, yaitu, Fase G1, sel berkembang menjasi sel yang matang, Fase S, terjadi sintesis atau replikasi DNA dan Fase G2, penentuan kapan sel mulai membelah karena perangkat sudah siap. Pada akhir Interfase, nukleus yang telah dibungkus oleh selubung nukleus sudah jelas terbentuk. Setelah itu pembelahan sel akan memasuki fase Mitosis. Beberapa fase yang terdapat pada Mitosis: Profase : Terjadi pergerakan sentriol ke kutub yang berlawanan dengan dihubungkan oleh benang gelendong. Metafase : Kromosom menempatkan diri pada bidang ekuator. Anafase : Sentromer dan kromatid sudah membelah, masing-masing menuju kutub yang berlawanan Telofase : Membran inti terbentuk di sekitar masing-masing kromosom. Sitokinesis : Dinding sel yang baru akan terbentuk diantara dua sel yang baru. Pada tahap-tahap tersebut sel mengalami perkembangan Jaringan tumbuhan awalnya diawalin dari biji yang terdiri dari embrio dorman, cadangan makanan, dan pelindungnya. Pada saat akan tumbuh, kadar air pada biji akan berkurang secara drastis. Embrio merupakan hasil fertilisasi yang terjadi di dalam ovule dan akan berkembang membentuk tunas meristem apikal dan akar meristem apikal. Embrio ini akan terus berkembang dengan menggunakan nutrien yang terdapat di dalam endosperma melalui suspensor. 5. Sel tumbuhan berintraksi dengan lingkungannya dengan cara yaitu sel tumbuhan merupakan bagian terkecil dari sistem hidup dan di dalam sistem ini sel-sel saling bergantung. Perilaku sel tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan sel itu sendiri tetapi juga sel-sel di sekitarnya dan tumbuhan itu sendiri serta lingkungan luar. Berbagai macam zat seperti makanan, zat mineral, air dan gas bergerak dari sel ke sel dalam bentuk molekul atau partikel. Lingkungan suatu sel meliputi sel-sel di sekitarnya dan lingkungan luar yang meliputi air, tanah dan udara tempat tumbuh dan hidup tumbuhan tersebut. Sel-sel yang bersinggungan langsung dengan lingkungan luar antara lain sel-sel yang ada di akar, batang dan daun yang kemudian meluas ke suluruh tubuh tumbuhan melalui ruang-ruang dalam sel. Molekul atau partikel air, gas dan mineral masuk ke dalam sel tumbuhan melalui proses difusi dan osmosis. Melalui proses-proses tersebut tumbuhan dapat memperoleh zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Air masuk ke dalam akar,bergerak dari sel ke sel dan meninggalkan tubuh dalam bentuk uap, semua melalui proses difusi. Gas-gas (O2 dan CO2), unsur-unsur dan bahan bahan makanan masuk ke dalam sel atau di antara sel-sel dan bergerak dari sel ke sel dengan jalan difusi. Sel tumbuhan dapat mengalami kehilangan air, apabila potensial air di luar sel lebih rendah daripada potensial air di dalam sel. Jika sel kehilangan air cukup besar, maka ada kemungkinan volume isi sel akan menurun besar sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan yang dibentuk oleh dinding sel. Artinya, membran dan sitoplasma akan terlepas dari dinding sel, peristiwa ini disebut plasmolisis. Sel yang sudah terplasmolisis dapat disehatkan kembali dengan memasukkannya ke dalam air murni. Tumbuhan menggunakan protein yang merangsang cahaya untuk merasa cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Di tumbuhan, biasanya dikenal sebagai fotoreseptor. Fotoprotein tumbuhan yang paling dikenal adalah fitokrom yang ada di semua tumbuhan dan beberapa algae. Walaupun fitokrom memiliki aktivitas serine/threonin kinase, sebagian strukturnya menyerupai hisridin kinase yang terlibat dalam kemotaksis bakteri. Fitokrom dapat mendeteksi cahaya merah. Tumbuhan merasa cahaya biru dengan menggunakan 2 tipe fetoprotein yaitu fototropin dan kriptokrom. Fototropin berhubungan dengan membran plasma dan sebagian bertanggung jawab untuk fototropisme. pustaka http://www.crayonpedia.org/mw/1._Struktur_dan_Fungsi_Jaringan_Tumbuhan_11.1" http://www.membuatblog.web.id/2010/02/struktur-dan-fungsi-sel.html Kategori: Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dan Hewan 11.1 Purnomo,S.2009.biologi Xii.Jakarta:Depdiknas Sasmitamihardja, Dardjat dan Arbayah H.S. 1990. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: FMIPA-ITB.